Kamis, 16 Juni 2011

Pesan Mujahid (Untukmu Mujahidah)



Saudariku yg dimuliakan Allah SWT,  sungguh Allah SWT telah berfirman:
“Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar”
Saudariku yg dimuliakan Allah SWT, di kehidupan kita tiada kebahagiaan yang sempurna, selain kebahagiaan seseorang dalam rumah tangganya,
Dan kebahagiaannya di akhirat kelak. Begitu pula, tiada penderitaan yang paling menyakitkan, selain penderitaan dalam kehidupan rumah tangganya dan penderitaannya kelak di akhirat.
Maka siapa saja yg merasa bahagia, dalam menjalani rumah tangganya, diapun pasti akan bahagia dalam menjalani hidup sesamanya. Begitu pula sebaliknya, jika dia merasakan kehilangan ketenangan jiwa didalam kehidupan rumah tangganya, maka kehidupannya dengan bersama yang lainpun akan terasa membosankan dan menyusahkan. Saudariku, taukah kamu? Kebahagiaan bukanlah bintang ajaib, yang jatuh kepada setiap kita, lantas kita akan merasakannya dan siapa yang tidak mendapatkan bintang itu, maka hidupnya akan menderita dan susah. Akan tetapi kebahagiaan terjadi diluar kemampuan manusia, terjadi diluar ambang batas kesanggupan manusia, dan itu hanya bisa diraih dengan tekad yang kuat, usaha dan juga kerja keras. Kebahagiaan yang penuh aral melintang, dan juga batu terjang menghadang, kebahagiaan hakiki yang menjadi janji Rabbull ‘Izzati, kebahagiaan yang tak jarang orang mati dalam meniti, hingga menjadikan sedikit sekali orang merindukannya, karena indahnya dunia,
Indahnya dunia dan banyaknya harta, telah melenyapkan dan mengalahkan janji Rabbnya.
Saudariku yg dimuliakan Allah SWT, satu – satunya yang dapat mengantarkan kita kedalam kebahagiaan, dan ketenangan didunia, serta keselamatan dan keberuntungan kita di akhirat kelak, adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan yang menuntut keikhlasan, ketaatan yang tidak menjadikan hati menjadi berat, ketaatan yang menuntut penerimaan yang tulus dalam diri kita,  ketaatan yang menuntut pengorbanan, harta, keluarga, bahkan jiwa sekalipun dalam diri kita. Oleh karena itu Saudariku yg dimuliakan Allah SWT, sungguh indah bila tatanan rumah tangga dihiasi dengan bingkai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,,, alangkah bahagianya bila suamimu adalah orang yang selalu mendermahkan hidup, harta dan jiwanya untuk meraih kemuliaan di sisi Allah SWT, keningnya senantiasa tunduk karena sujud, lisannya takkan  pernah lelah karena berzikir, keringatnya takkan pernah kering dan debu selalu menyelimuti pakaiannya, karena kecintaannya berjuang di jalan Allah SWT, engkau… ya engkau dan anakmu, tak pernah memalingkannya untuk meraih kemuliaan disisi Rabbnya, justru suamimu akan menjadikanmu dan anakmu sebagai bahtera yang menyelamatkan kehidupannya dan bukan sebagai penghalang atau penghancur kebahagiaannya. Suamimu akan selalu menanamkan sikap Qona’ah dan juga keperwiraan kepada keluarganya juga tidak pernah berkecil hati dengan segala pemberian Rabbnya.
Saudariku yg dimuliakan Allah SWT, alangkah mulianya bila dirimu mendermahkan hidup, harta dan jiwamu meraih kemuliaan disisi Allah SWT, kemuliaanmu akan kamu raih dengan ketaatanmu kepada suamimu, selalu menjaga rahasia, harta, dan kehormatan suamimu. Karena taukah kamu? Bila surga dan nerakamu terletak pada ketaatanmu, biarkanlah bibir merahmu yang merekah selalu tersenyum simpul dengan pemberian suamimu yang tercinta, biarkanlah dari tanganmu yang lembut dan mulia tumbuh dan berkembang sosok – sosok perwira,  malammu selalu dihidupkan untuk berdo’a memohon dan merajuk kepada Rabbul ‘Izzati demi kemuliaan diri, anak dan suamimu. Kamu tidak akan pernah rela bila suamimu tergoda oleh ni’mat dunia yang fana dan hatimu pun tidak akan pernah tenang bila suamimu lari dari ladang perjuangan, kamupun tidak ingin menjadi penghalang suamimu tuk meraih kemuliaannya. Oleh karena itu saudariku, banggalah dengan dirimu, banggalah dengan keadaanmu, karena kamu istri seorang Mujahid, ya… kamu istri seorang Mujahid dan kamu bukannlah istri seorang konglomerat. Kalau suamimu ingin meninggalkan Jihad ini dari kerja siang malam setengah mati, mungkin saja rezkinya disana akan memberikan tambahan uang untuk kamu, tetapi kamu? Kamu akan mendapatkan banyak sekali kerugian dikehidupannmu. Taukah kamu wahai saudariku??? Seorang suami yang jauh dari Jihad, jauh dari zikir, dan jauh dari Islam, dia akan senang bermain diluar, berkhianat diluar dan dia tidak akan pernah bisa mendidik juga tidak pernah bisa membuat anak – anaknya menjadi orang – orang yang berjiwa mulia. Saudariku, akhirnya toh kamu akan menuah, keriput, layu, mengenang masa lalu yang kelam, tapi jangan lupa wahai saudariku, jangan pernah lupa, kalau dirumahmu ada seorang Mujahid, oh… sungguh suatu kebanggan tersendiri dirumahku ada seorang Mujahid, suatu kebanggaan luar biasa seorang wanita mempunyai suami seorang Mujahid. Boleh jadi dia seorang yang tak punya, boleh jadi dia seorang yang tak perkasa, namun itu semua tak mengapa karena dia Mulia dimata Rabbnya.
Saudariku yg dimuliakan Allah SWT, apalah arti keindahan? Karena keindahan itu di hati dan ditelingaku, apalah arti dari sebuah kekayaan? Karena kakayaan itu adalah hati dan iman, jangan pernah kau sakiti dia, siapa tau dia telah mempunyai seorang istri di syurga sana, sedang memarahimu dan mengatakan “biarkanlah dia, biarkanlah dia jangan kau ganggu suamiku” saudariku, jangan sampai malaikat mencercahmu, karena kamu telah memisahkan sang Mujahid dimalam hari, dan menggurutinya dipagi hari.
Demi Allah, demi Allah kehidupanmu akan susah, dan perjalananmu akan terasa berat bila kamu menyulitkannya, tidakkah kamu ingin kembali berkumpul bersamanya kelak di Jannah???
Ohhh,,, sungguh suatu kembagaan tersendiri, dirumahku ada seorang Mujahid

Sabtu, 30 April 2011

Episode Cinta di Akhir Hayat Nabi Muhammad saw


Mungkin sudah banyak tau cerita ini tau bakan belum perna ...
saya pertama kali medengar cerita ini waktu saat Terening ESQ di jakarta 
Subahallah dalam ruang ada 300 lebih orang menangis tak tertahan medengar kisah ini
Karena saking kitanya malu pada Rosul atas kita lupa padanya & Saat rindu medalam saat itu ...
Lansung ajanya udh mau keluar ni air matanya saat inget waktu itu ...hiks hiks 

Berikut ini adalah sepenggal kisah dari episode kehidupan Nabi Muhammad saw yang dinukil dari kitab “Duratun Nashihin”. Kisah ini menggambarkan keadilan Rasulullah dan kecintaan para sahabatnya. Sebuah cinta yang berlandaskan iman dan berbalas surga.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa setelah dekat wafat Nabi Muhammad SAW, Beliau memerintahkan Bilal untuk menyerukan shalat kepada manusia. Bilal lalu menyerukan Adzan dan berkumpullah para Sahabat Muhajirin dan Anshar ke Masjid Rasulullah SAW. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat ringan bersama para sahabat. Kemudian naik mimbar, memuji dan menyebut keagungan Allah SWT.
Beliau berkhutbah dengan sebuah khutbah yang dalam, hati menjadi takut karenanya, dan air mata bercucuran karenanya.
Kemudian Beliau bersabda: “Wahai sekalian muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang Nabi kepada kamu, pemberi nasihat dan berda’wah kepada Allah SWT dengan seijinNya. Dan aku berlaku kepadamu sebagai seorang saudara yang menyayangi dan sekaligus sebagai ayah yang belas kasih. Barang siapa diantara kamu yang mempunyai suatu penganiayaan pada diriku, maka hendaklah dia berdiri dan membalas kepadaku sebelum datang balas membalas di hari kiamat.”
Tidak ada seorangpun yang berdiri menghadapnya, sehingga Beliau bersabda demikian kedua kali dan ketiga kalinya. Barulah berdiri seorang laki-laki bernama Akasyah bin Muhshin.
Berdirilah dia di depan Nabi Muhammad SAW dan berkata: “Demi Ayah dan Ibuku sebagai tebusanmu Ya Rasulullah, seandainya engkau tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali, tentu aku tidak akan mengajukan sesuatu mengenai itu. Sungguh aku pernah bersamamu di Perang Badar. Saat itu untaku mendahului untamu. Maka turunlan aku dari unta dan mendekatimu agar aku dapat mencium pahamu. Tetapi engkau lalu mengangkat tongkat yang biasa engkau pergunakan untuk memukul unta agar cepat jalannya dan engkau pukul lambungku. Aku tidak tahu apakah itu atas kesengajaan dirimu atau engkau maksudkan untuk memukul untamu ya Rasulullah?”.
Rasulullah bersabda: “Mohon perlindungan kepada Allah hai Akasyah, kalau Rasulullah sengaja memukulmu.”
Bersabda lagi Beliau kepada Bilal: “Hai Bilal, berangkatlah ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku.”
Maka keluarlah Bilal dari Masjid sedang tangannya diatas kepalanya: “Ini adalah Rasulullah, sekarang Beliau memberikan dirinya untuk diqishash.”
Dia mengetuk pintu Fathimah, dan bertanyalah Fathimah: “Siapa yang ada di depan pintu?”
Bilal menjawab: “Aku datang untuk mengambil tongkat Rasulullah”
Fathimah bertanya: “Hai Bilal, apa yang akan diperbuat Ayah dengan tongkat itu?”
Bilal menjawab: “Hai Fathimah, Ayahmu memberikan dirinya untuk di qhisash.”
Fathimah bertanya lagi: “Hai Bilal, siapakah yang sampai hatinya mau membalas pada Rasulullah?”
Lalu Bilal mengambil tongkat itu dan masuklah dia ke Masjid serta memberikan tongkat itu kepada Rasulullah, sedang Rasul kemudian menyerahkannya kepada Akasyah.
Ketika Abu Bakar dan Umar ra. memandangnya, maka berdirilah mereka berdua dan berkata: “Hai Akasyah, aku masih berada didepanmu, maka balaslah kami dan janganlah engkau membalas kepada Nabi Muhammad SAW.”
Bersabdalah Rasulullah SAW: “Duduklah engkau berdua, Allah telah mengetahui kedudukanmu.”
Berdiri pula Ali ra. dan berkatalah dia: “Hai Akasyah, aku masih hidup di depan Nabi Muhammad SAW. Tidak akan aku sampai hati kalau engkau membalas Rasulullah SAW. Ini punggungku dan perutku, balaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku dengan tanganmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai Ali, Allah telah mengetahui kedudukan dan niatmu.”
Berdiri pula Hasan dan Husain, dan mereka berkata: “Hai Akasyah, bukankan engkau mengenal kami berdua. Kami adalah dua orang cucu Rasulullah. Membalas kepada kami adalah sama seperti membalas kepada Rasulullah.”
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Duduklah engkau berdua wahai penyejuk mataku.”
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai Akasyah, pukullah kalau engkau mau memukul.”
Akasyah berkata: “Ya Rasulullah, engkau memukulku dahulu dalam keadaan aku tidak terhalang pakaianku.”
Lalu Rasulullah menyingkapkan pakaiaannya, dan berteriaklah orang-orang Islam yang hadir seraya menangis.
Ketika melihat putihnya jasad Rasulullah, Akasyah menubruknya dan mencium punggungnya.
Berkatalah dia: “Nyawaku sebagai tebusanmu ya Rasulullah, siapakah yang akan sampai hati untuk membalasmu ya Rasulullah. Aku melakukannya hanya mengharapkan agar tubuhku dapat menyentuh jasadmu yang mulia, dan Allah akan memelihara aku berkat kehormatanmu dari neraka.”
Bersabdalah Nabi Muhammad SAW: “Ingat, barang siapa yang ingin melihat penghuni surga maka hendaklah dia melihat orang ini.
Semua orang Islam yang hadir berdiri, dan mencium antara kedua mata Akasyah seraya berkata: “Beruntung sekali engkau, engkau berhasil mendapatkan derajat yang tinggi dan berkawan dengan Nabi Muhammad SAW di surga.


Tangis Terakhir Nabi Muhammad saw





Tiba-tiba ada ucapan salam. “Boleh saya masuk?” lelaki itu bertanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk ruangan. “Maaf, ayah saya sedang sakit, “kata Fatimah. Ia berbalik kembali dan menutup pintu.
Nabi Muhammad saw. membuka matanya dan bertanya, “Siapa dia, putriku?”
“Aku tidak tahu ayah. Ini pertama kali aku melihatnya,” kata Fatimah lembut.
“Ketahuilah putriku, dia adalah orang yang menghapuskan kenikmatan sementara! Dialah yang menceraikan persahabatan di dunia. Dialah sang Malaikat Maut,” kata Rasulullah saw.
Fatimah menahan genangan air matanya.
Malaikat maut datang kepada-Nya, tetapi Rasulullah saw. bertanya mengapa Jibril tidak datang bersamanya.
Kemudian Rasulullah saw. menatap putrinya dengan pandangan nanar, seolah-olah ia tak ingin kehilangan setiap bagian dari wajah putrinya.
Kemudian, Jibril dipanggil. Jibril sebenarnya telah siap dia langit untuk menyambut ruh Rasulullah sang pemimpin Bumi.
“Wahai Jibril, jelaskan kepadaku tentang hak-hakku di hadapan Allah!”, Rasulullah saw. meminta dengan suara yang sangat lemah.
“Pintu-pintu langit telah dibuka. Para malaikat sedang menunggu ruh Anda. Semua pintu Surga terbuka luas menunggu Anda” kata Jibril.
Namun, kenyataannya, jawaban itu tidak membuat Rasulullah saw. lega.
Matanya masih penuh kekhawatiran.
“Anda tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
“Ceritakan tentang nasib umatku di masa depan?” kata Rasulullah saw.
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, saya mendengar Allah berkata:” Aku haramkan Surga untuk semua orang, sebelum umat Muhammad memasukinya, ” kata Jibril.
Waktu bagi malaikat Izrail melakukan pekerjaannya semakin dekat dan dekat.
Perlahan-lahan, ruh Rasulullah saw. dicabut.
Tampak tubuh Rasulullah saw. bermandikan peluh, saraf lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakit ini!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam sallalahu mengerang dengan perlahan.
Fatimah memejamkan mata, Ali yang duduk di sampingnya tertunduk dalam dan Jibril pun memalingkan mukanya.
“Apakah aku sedemikian menjijikkan sehingga engkau memalingkan muka wahai Jibril?” Rasulullah saw. bertanya.
“Siapa yang bisa tahan melihat Kekasih Allah di ambang sakaratul mautnya?” kata Jibril.
“Bukan untuk berlama-lama,” kemudian Rasulullah saw. mengerang karena sakit yang tak tertahankan.
Ya Allah betapa besar Sakaratul maut ini. Berikan kepadaku semua rasa sakit, tapi jangan untuk Umatku.
Tubuh Rasulullah saw. mendingin, kaki dan dadanya tidak bergerak lagi.
Dengan berlinang air mata, bibirnya bergetar seakan ingin mengatakan sesuatu.
Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw., “Jagalah shalat dan jagalah orang-orang lemah di antara kamu.”
Di luar ruangan, ada tangisan, ada kegaduhan. Para sahabat saling berpelukan. Fatimah menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Sekali lagi, Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw. dan dengan mulut yang telah membiru serta air mata berlinang, Rasulullah berucap lirih: “Ummatii , Ummatii, Ummatii…” “Umatku, umatku, umatku…

Bertasbih Bersama Alam


Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha ilallah wallau akbar
Melihat kekuasaan Allah, mengingatkan satu kegiatan bersama siswa, dan berharap dapat dibuktikan oleh sahabat sekalian.
Alam semesta ini bertasbih pada Allah, tiada henti. Semua tunduk dan beribadah pada Allah dengan caranya masing-masing yang sebagian besar kita tidak mengetahui, tidak mau tahu, atau tidak dapat mengenalinya.
Berdasar pada corat-coret di "The Book of Ramadhan" yang ana mulai 3 tahun lalu, 1 bulan sebelum Ramadhan. Buku ini berisi semacam resume, ringkasan pribadi, dari ayat-ayat Al-Qur'an yang mudah dimengerti dan berkesan pada yang menulis, siapa pun yang menulisnya. Satu usaha tuk kenali surat dari Tuhan semesta alam, pembuktian kebenarannya dan mencoba merasakan indahnya Rahmat Allah dibulan Ramadhan.
Salah satu yang diperoleh adalah, bertasbih (bersujud) dan tunduknya tanaman. Lalu terpikir ide tuk mengajak siswa, berdzikir pada Allah bersama tanaman. Mereka bertanya, "tanaman apa yang akan kita tanam pak ?". Subhanallah ana teringat ayat ini
Asy-Syu'aara (26) ayat 7
أَوَلَم يَرَوا إِلَى الأَرضِ كَم أَنبَتنا فيها مِن كُلِّ زَوجٍ كَريمٍ ﴿٧
(7) Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
Lalu ana, beritahukan, tanaman apa saja yang kalian miliki.
Lalu mereka membawa tanaman semacam cocor bebek (afwan tdk yakin jenisnya, semoga siswa ana dapat memberikan kelengkapan datanya dgn coment mereka di note ini), dan satu tanaman semacam adenium (afwan lagi, ana pun tdk pasti namanya, ini semacam bunga tapi hanya daun saja yg hijau).
Tanaman semacam cocor bebek ada 2, ana minta disimpan di dekat jendela dan tanaman semacam adenium ana minta disimpan di depan masing-masing kelas. Ana teringat akan ayat ini
Shaad (38) ayat 18-19
إِنّا سَخَّرنَا الجِبالَ مَعَهُ يُسَبِّحنَ بِالعَشِىِّ وَالإِشراقِ ﴿١٨﴾
(18) Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi,
وَالطَّيرَ مَحشورَةً ۖ كُلٌّ لَهُ أَوّابٌ ﴿١٩﴾
(19) dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah.
Lalu ana minta siswa tuk menyiram tanaman tersebut dipagi hari sebelum memasuki kelas dengan bertasbih disetiap menyiram dan meletakkannya diluar kelas agar memperoleh matahari. Setelah jam istirahat, ana meminta mereka memasukkan kembali tanaman tersebut. Semua karena ana teringat ayat ini
Al-A'raaf (7) ayat 58
وَالبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخرُجُ نَباتُهُ بِإِذنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذى خَبُثَ لا يَخرُجُ إِلّا نَكِدًا ۚ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الءايٰتِ لِقَومٍ يَشكُرونَ ﴿٥٨
(58) "Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur."
Ana sangat yakin, Allah akan tunjukkan kekuasaan Nya, dan berharap siswa selalu malu bila tidak bertasbih dan tunduk pada Nya, malu pada tumbuhan dan tanaman
Ar-Rahman (55) ayat 6
وَالنَّجمُ وَالشَّجَرُ يَسجُدانِ ﴿٦
(6) Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar. Sekitar 2 minggu berlalu, siswa ana tetap melakukan itu sebagai rutinitas biasa, mungkin mereka lupa, atau lelah menunggu bukti. Sungguh anak ku sekalian, bersabarlah.
Satu tanaman cocor bebek pada bagian atasnya membentuk tulisan اللَّهِ, sedangkan yang lain tidak. Tanaman sejenis adenium tidak terlihat apapun. Maka ana tanyakan, "hitunglah jumlah daun tanaman itu" tanaman yang disiram dengan bertasbih, maka daunya akan ganjil, sedang yang tidak akan genap. Subhanllah, ternyata ganjil.
Tuk siswa ku tercinta, ingatkah kalian ketika kita melakukan tadabur alam dengan berkemping di Ciceuri ? Ingatkah kalian kala lampu-lampu kota membentuk lafadz اللَّهِ, dan ingatkah kalian kala mendung pun membentuk lafadz اللَّهِ ? Ingatkah kalian kala hujan kan turun kemudian sirna, lalu dimalam itu berputarlah awan bagai tawaf ? Bukankah benar, firman Allah berikut ini
Al-Hajj (22) ayat 18
أَلَم تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسجُدُ لَهُ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَمَن فِى الأَرضِ وَالشَّمسُ وَالقَمَرُ وَالنُّجومُ وَالجِبالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوابُّ وَكَثيرٌ مِنَ النّاسِ ۖ وَكَثيرٌ حَقَّ عَلَيهِ العَذابُ ۗ وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَما لَهُ مِن مُكرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفعَلُ ما يَشاءُ ۩ ﴿١٨
(18) Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.
Marilah kita belajar dari alam, dan merasa malu bila tak dapat mengemban amanat ini
Al-Ahzab (33) ayat 72-73
إِنّا عَرَضنَا الأَمانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالأَرضِ وَالجِبالِ فَأَبَينَ أَن يَحمِلنَها وَأَشفَقنَ مِنها وَحَمَلَهَا الإِنسٰنُ ۖ إِنَّهُ كانَ ظَلومًا جَهولًا ﴿٧٢
(72) Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh,
لِيُعَذِّبَ اللَّهُ المُنٰفِقينَ وَالمُنٰفِقٰتِ وَالمُشرِكينَ وَالمُشرِكٰتِ وَيَتوبَ اللَّهُ عَلَى المُؤمِنينَ وَالمُؤمِنٰتِ ۗ وَكانَ اللَّهُ غَفورًا رَحيمًا ﴿٧٣
(73) "sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar
Ar-Ra'd (13) ayat 31
وَلَو أَنَّ قُرءانًا سُيِّرَت بِهِ الجِبالُ أَو قُطِّعَت بِهِ الأَرضُ أَو كُلِّمَ بِهِ المَوتىٰ ۗ بَل لِلَّهِ الأَمرُ جَميعًا ۗ أَفَلَم يَا۟يـَٔسِ الَّذينَ ءامَنوا أَن لَو يَشاءُ اللَّهُ لَهَدَى النّاسَ جَميعًا ۗ وَلا يَزالُ الَّذينَ كَفَروا تُصيبُهُم بِما صَنَعوا قارِعَةٌ أَو تَحُلُّ قَريبًا مِن دارِهِم حَتّىٰ يَأتِىَ وَعدُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لا يُخلِفُ الميعادَ ﴿٣١
(31) Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
Al-A'raaf (7) ayat 185
أَوَلَم يَنظُروا فى مَلَكوتِ السَّمٰوٰتِ وَالأَرضِ وَما خَلَقَ اللَّهُ مِن شَيءٍ وَأَن عَسىٰ أَن يَكونَ قَدِ اقتَرَبَ أَجَلُهُم ۖ فَبِأَىِّ حَديثٍ بَعدَهُ يُؤمِنونَ ﴿١٨٥
(185) Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al Qur'an itu?
Sungguh Maha Benar Allah, sudah tidak sanggup lagi ana lanjutkan, gemetar sudah seluruh badan, basah sudah dada dan lengan, astaghfirullahu li walakum
Al-Muzammil (73) ayat 5-6
إِنّا سَنُلقى عَلَيكَ قَولًا ثَقيلًا ﴿٥
(5) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.
إِنَّ ناشِئَةَ الَّيلِ هِىَ أَشَدُّ وَطـًٔا وَأَقوَمُ قيلًا ﴿٦
(6) Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Sahabatku sekalian, maafkan bila ada yg kurang berkenan. Semua kekurangan dan kesalahan yg muncul, adalah mutlak dari ana, karenanya maafkan dan perbaikilah ana dengan nasihat yang haq.
Sedangkan yang haq dari dan milik Allah Subhanahu wata'ala, untuk itu marilah kita bertasbih, bertahmid, dan beristighfar pada Nya. Mari kita sambut Ramadhan dengan Kitabun Ramadhan, atau The Book of Ramadhan

Bahasa adalah salah satu tanda Kekuasaan Allah

Assalamu'alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh
Subhanallah walhamdulillah wallahu 'ala kulli syai in qodir

Ar-Rum (30) ayat 22
وَمِن ءايٰتِهِ خَلقُ السَّمٰوٰتِ وَالأَرضِ وَاختِلٰفُ أَلسِنَتِكُم وَأَلوٰنِكُم ۚ إِنَّ فى ذٰلِكَ لَءايٰتٍ لِلعٰلِمينَ ﴿٢٢
(22) Dan DIANTARA tanda-TANDA KEKUASAAN-NYA ialah MENCIPTAKAN langit dan bumi dan BERLAIN-LAINAN BAHASAMU dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Maka patutkah kita merendahkann bahasa apapun yang merupakan TANDA KEKUASAAN CIPTAAN-NYA ?
Mustahil ada bahasa yang lebih sempurna dari Bahasa Al-Qur'an. Mustahil!
Apakah orang yang  pandai bahasa Arab berarti lebih menguasai Al-Qur'an?
Mengapa Allah menantang orang Arab dengan
Al-Baqoroh (2) ayat 23
وَإِن كُنتُم فى رَيبٍ مِمّا نَزَّلنا عَلىٰ عَبدِنا فَأتوا بِسورَةٍ مِن مِثلِهِ وَادعوا شُهَداءَكُم مِن دونِ اللَّهِ إِن كُنتُم صٰدِقينَ ﴿٢٣
(23) Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Apakah orang Arab semua Islam ? Apakah pengetahuan bahasa arab mereka jelek?
Sungguh merupakan karunia, setiap pribadi yang dianugrahi Iman, dan dia Islam (tunduk patuh menyerahkan diri sepenuhnya pada Dienul Islam), tidak peduli dari bangsa mana, apa bahasanya, apa warna kulitnya dan bagaimana hartanya.
Bila kita hanya harus menguasai Al-Qur'an hanya dengan bahasa Arab saja, maka akan antum temui analah orang terbodoh dimuka bumi ini tentangnya. Padahal ana tidak pernah berencana untuk lahir di tanah Jawa.
Apakah kita lebih tahu tentang ini dari pada Allah ?
Al-Baqoroh (2) ayat 269
يُؤتِى الحِكمَةَ مَن يَشاءُ ۚ وَمَن يُؤتَ الحِكمَةَ فَقَد أوتِىَ خَيرًا كَثيرًا ۗ وَما يَذَّكَّرُ إِلّا أُولُوا الأَلبٰبِ ﴿٢٦٩
(269) Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
 Apakah Allah akan mengkaruniakannya hanya pada orang yang mengerti bahasa Arab ?
Apakah kita lebih baik al hikmahnya dari pada orang yang terlahir dengan mendapat karunia bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Sunda, Jawa, Tagalog dan sebagainya ?
 Al-Qur'an adalah :
Al-An'am (6) ayat 155-157
وَهٰذا كِتٰبٌ أَنزَلنٰهُ مُبارَكٌ فَاتَّبِعوهُ وَاتَّقوا لَعَلَّكُم تُرحَمونَ ﴿١٥٥
(155) Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat,
أَن تَقولوا إِنَّما أُنزِلَ الكِتٰبُ عَلىٰ طائِفَتَينِ مِن قَبلِنا وَإِن كُنّا عَن دِراسَتِهِم لَغٰفِلينَ ﴿١٥٦
(156) "(Kami turunkan Al Qur'an itu) agar kamu (tidak) mengatakan: Bahwa kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami, dan sesungguhnya kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca."""
أَو تَقولوا لَو أَنّا أُنزِلَ عَلَينَا الكِتٰبُ لَكُنّا أَهدىٰ مِنهُم ۚ فَقَد جاءَكُم بَيِّنَةٌ مِن رَبِّكُم وَهُدًى وَرَحمَةٌ ۚ فَمَن أَظلَمُ مِمَّن كَذَّبَ بِـٔايٰتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنها ۗ سَنَجزِى الَّذينَ يَصدِفونَ عَن ءايٰتِنا سوءَ العَذابِ بِما كانوا يَصدِفونَ ﴿١٥٧
(157) "Atau agar kamu (tidak) mengatakan: ""Sesungguhnya jika kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka."" Sesungguhnya telah datang kepada kamu keterangan yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling daripadanya? Kelak Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk, disebabkan mereka selalu berpaling."
 Ar-Ra'd (13) ayat 31
وَلَو أَنَّ قُرءانًا سُيِّرَت بِهِ الجِبالُ أَو قُطِّعَت بِهِ الأَرضُ أَو كُلِّمَ بِهِ المَوتىٰ ۗ بَل لِلَّهِ الأَمرُ جَميعًا ۗ أَفَلَم يَا۟يـَٔسِ الَّذينَ ءامَنوا أَن لَو يَشاءُ اللَّهُ لَهَدَى النّاسَ جَميعًا ۗ وَلا يَزالُ الَّذينَ كَفَروا تُصيبُهُم بِما صَنَعوا قارِعَةٌ أَو تَحُلُّ قَريبًا مِن دارِهِم حَتّىٰ يَأتِىَ وَعدُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لا يُخلِفُ الميعادَ ﴿٣١
(31) Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
 Cukuplah saudaraku sekalian, pelajarilah kembali dengan apa yang telah dikarunikan Allah pada kita, dengan bahasa apapun yang lebih mendekatkan diri pada keimanan, perkuat ketauhidan, dan hafalkan dengan penanaman makna dalam hati terdalam, dan jangan berkata sulit dengan berbagai alasan
Al-Kahfi (18) ayat 54
وَلَقَد صَرَّفنا فى هٰذَا القُرءانِ لِلنّاسِ مِن كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكانَ الإِنسٰنُ أَكثَرَ شَيءٍ جَدَلًا ﴿٥٤
(54) Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
 Dengan apapun bahasa yang antum mampu dan bisa, baca, pelajari dan laksanakanlah, ikuti petunjuk ini
Al-Qasas (28) ayat 53-56
وَإِذا يُتلىٰ عَلَيهِم قالوا ءامَنّا بِهِ إِنَّهُ الحَقُّ مِن رَبِّنا إِنّا كُنّا مِن قَبلِهِ مُسلِمينَ ﴿٥٣﴾
(53) "Dan apabila dibacakan (Al Qur'an itu) kepada mereka, mereka berkata: ""Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Qur'an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan Kami, sesungguhnya Kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan (nya)."
أُولٰئِكَ يُؤتَونَ أَجرَهُم مَرَّتَينِ بِما صَبَروا وَيَدرَءونَ بِالحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمّا رَزَقنٰهُم يُنفِقونَ ﴿٥٤
(54) Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
وَإِذا سَمِعُوا اللَّغوَ أَعرَضوا عَنهُ وَقالوا لَنا أَعمٰلُنا وَلَكُم أَعمٰلُكُم سَلٰمٌ عَلَيكُم لا نَبتَغِى الجٰهِلينَ ﴿٥٥
(55) "Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: ""Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil""."
إِنَّكَ لا تَهدى مَن أَحبَبتَ وَلٰكِنَّ اللَّهَ يَهدى مَن يَشاءُ ۚ وَهُوَ أَعلَمُ بِالمُهتَدينَ
(٥٦)
(56) Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Wajiblah bagi kita mempelajari tajwid, tahsin dan bahasa Arab. Tetapi bukan berarti bahasa yang lain buruk, karenanya jangan menghina bahasa lain, tapi pahami dengan benar untuk tujuan Syiar Islam.
Yang ana sampaikan tak ada sedebu bila dibanding apa yang ada dalam Al-Qur'an, semoga sahabat semua dapat melengkapi kekurang lengkapannya, bawalah dalam keluarga, tetangga, teman, orang yang belum tahu atau tahu sedikit, dan majlis-majlis yang merindukannya, tunjukkan terang sinarnya yang tidak membakar, terbakar dan tidak punah.
Apapun tulisan ana pribadi yang muncul dan tertulis dalam tulisan ini pasti terdapat kekurangan dan kesalahan, dan bila menimbulkan kekesalan, kemarahan dan ketersinggungan, ana mohon maaf. Dan semua yang haq, adil dan bijaksana, pasti dari Allah Subhanahu wa ta'ala.
Jazakumullahu khairan katsiran atas persahatan dan saling menasihati diantara kita. Semoga meningkatkan cinta kita pada Allah, dan terjalin hubungan kekeluargaan karena Allah dan untuk Allah.

Wassalamu'alaikum warrohmatullahi wabarrokatuh


PEMURTADAN HALUS DAN KASAR

 Satu Petir kecil yg menyambar akan lebih dahsyat bila diikuti oleh semua rantai petir yg juga ingin mengingatkan hamba Nya


Bismillahirrahmanirrahim
Subhanallah walhamdulillah wala ilaha ilallah wallahu akbar.
Tulisan ana ini membutuhkan masukan dari antum semua. Sengaja tdk ana lengkapi, dan berharap memunculkan sejuta strategi dari antum semua. Strategi tuk memenangkan Dienul Islam. Mari berjuang dengan hati yang bersih, iklas, dan bersatu.
 Al-Baqoroh (2) ayat 109
وَدَّ كَثيرٌ مِن أَهلِ الكِتٰبِ لَو يَرُدّونَكُم مِن بَعدِ إيمٰنِكُم كُفّارًا حَسَدًا مِن عِندِ أَنفُسِهِم مِن بَعدِ ما تَبَيَّنَ لَهُمُ الحَقُّ ۖ فَاعفوا وَاصفَحوا حَتّىٰ يَأتِىَ اللَّهُ بِأَمرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ قَديرٌ ﴿١٠٩
(109) Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 Al-Baqoroh (2) ayat 120
وَلَن تَرضىٰ عَنكَ اليَهودُ وَلَا النَّصٰرىٰ حَتّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُم ۗ قُل إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الهُدىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعتَ أَهواءَهُم بَعدَ الَّذى جاءَكَ مِنَ العِلمِ ۙ ما لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلا نَصيرٍ ﴿١٢٠
(120) "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: ""Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)"". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu."
مِلَّتَهُم atau millah mereka, disini adalah tatacara atau pola hidup mereka, dari makanan/cara makan (standing party), busana, ulang tahun (HUT RI aja kebanyakan kita masih hanyut) dan sebagainya.
Langkah pertama,
Mereka berusaha menjadi teman baik kita dan seolah sekeyakinan dengan kita tentang Allah, perlahan mereka menyelami sedalam apa pengetahuan kita tentang IMAN, lalu mereka akan menggunakan ayat Al-Qur'an.
Surat Al-Baqoroh (2) ayat 62
إِنَّ الَّذينَ ءامَنوا وَالَّذينَ هادوا وَالنَّصٰرىٰ وَالصّٰبِـٔينَ مَن ءامَنَ بِاللَّهِ وَاليَومِ الءاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَهُم أَجرُهُم عِندَ رَبِّهِم وَلا خَوفٌ عَلَيهِم وَلا هُم يَحزَنونَ ﴿٦٢
(62) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Al-Ma'idah (5) ayat 69
إِنَّ الَّذينَ ءامَنوا وَالَّذينَ هادوا وَالصّٰبِـٔونَ وَالنَّصٰرىٰ مَن ءامَنَ بِاللَّهِ وَاليَومِ الءاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلا خَوفٌ عَلَيهِم وَلا هُم يَحزَنونَ ﴿٦٩
(69) Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
 Selanjutnya mereka akan menggiring ke arah Injil dan balik menuduh Rasulullah menyembunyikan sesuatu, dalil mereka justru Al-Qur'an
Al-Imran (3) ayat 3
نَزَّلَ عَلَيكَ الكِتٰبَ بِالحَقِّ مُصَدِّقًا لِما بَينَ يَدَيهِ وَأَنزَلَ التَّورىٰةَ وَالإِنجيلَ ﴿٣
(3) "Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."
Al-Ma'idah (5) ayat 66-67
وَلَو أَنَّهُم أَقامُوا التَّورىٰةَ وَالإِنجيلَ وَما أُنزِلَ إِلَيهِم مِن رَبِّهِم لَأَكَلوا مِن فَوقِهِم وَمِن تَحتِ أَرجُلِهِم ۚ مِنهُم أُمَّةٌ مُقتَصِدَةٌ ۖ وَكَثيرٌ مِنهُم ساءَ ما يَعمَلونَ ﴿٦٦
(66) Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.
يٰأَيُّهَا الرَّسولُ بَلِّغ ما أُنزِلَ إِلَيكَ مِن رَبِّكَ ۖ وَإِن لَم تَفعَل فَما بَلَّغتَ رِسالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعصِمُكَ مِنَ النّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لا يَهدِى القَومَ الكٰفِرينَ ﴿٦٧
(67) Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
 Jika langkah pertama ini gagal, mereka akan melanjutkan ke langkah selanjutnya
 Langkah kedua
Mereka akan mengajak kita untuk nonton, jalan-jalan, mentraktir makan, memberi film DVD, memberi kita CD MP3 lagu2 modern, dan sebagainya.
Ini implementasi mereka dari Al-Qur'an
Al-Fushilat (41) ayat 26
قالَ الَّذينَ كَفَروا لا تَسمَعوا لِهٰذَا القُرءانِ وَالغَوا فيهِ لَعَلَّكُم تَغلِبونَ ﴿٢٦
(26) "Dan orang-orang yang kafir berkata: ""Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)."
 Cara ketiga
Mereka membagi "kasih", dengan pengobatan gratis, pembagian sembako, dan membuka lapangan pekerjaan yang melarang menggunakan hijab atau tidak ada mushola.
 Dan mereka masih memiliki seribu satu cara lagi. Tahukah antum semua wahai sahabatku ?
Ingatlah firmah Allah dalam surat Al-Baqoroh (2) ayat 109
وَدَّ كَثيرٌ مِن أَهلِ الكِتٰبِ لَو يَرُدّونَكُم مِن بَعدِ إيمٰنِكُم كُفّارًا حَسَدًا مِن عِندِ أَنفُسِهِم مِن بَعدِ ما تَبَيَّنَ لَهُمُ الحَقُّ ۖ فَاعفوا وَاصفَحوا حَتّىٰ يَأتِىَ اللَّهُ بِأَمرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلىٰ كُلِّ شَيءٍ قَديرٌ ﴿١٠٩
(109) Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 Maafkan dan biarkanlah mereka !!! Bukan berarti kita diam !! Tapi berarti kita wajib waspada dan mencegah saudara kita yang lemah Ilmu terkena virus tersebut.
Al-Ma'idah (5) ayat 48-49
وَأَنزَلنا إِلَيكَ الكِتٰبَ بِالحَقِّ مُصَدِّقًا لِما بَينَ يَدَيهِ مِنَ الكِتٰبِ وَمُهَيمِنًا عَلَيهِ ۖ فَاحكُم بَينَهُم بِما أَنزَلَ اللَّهُ ۖ وَلا تَتَّبِع أَهواءَهُم عَمّا جاءَكَ مِنَ الحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلنا مِنكُم شِرعَةً وَمِنهاجًا ۚ وَلَو شاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُم أُمَّةً وٰحِدَةً وَلٰكِن لِيَبلُوَكُم فى ما ءاتىٰكُم ۖ فَاستَبِقُوا الخَيرٰتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرجِعُكُم جَميعًا فَيُنَبِّئُكُم بِما كُنتُم فيهِ تَختَلِفونَ ﴿٤٨
(48) "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,"
 وَأَنِ احكُم بَينَهُم بِما أَنزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِع أَهواءَهُم وَاحذَرهُم أَن يَفتِنوكَ عَن بَعضِ ما أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيكَ ۖ فَإِن تَوَلَّوا فَاعلَم أَنَّما يُريدُ اللَّهُ أَن يُصيبَهُم بِبَعضِ ذُنوبِهِم ۗ وَإِنَّ كَثيرًا مِنَ النّاسِ لَفٰسِقونَ ﴿٤٩
(49) dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
 Ayo sahabat, kita bangun Dienul Islam dengan membangun Akidah, akhlak dan ilmu kita, dan lakukan yang terbaik tuk generasi dibawah kita. Otak dan pikiran kita telah terlalu banyak menyimpan masalah, hingga sudah kompleks tuk disegarkan, tp tdk pada generasi dibawah kita, generasi yang muda belia. Siapa lagi yang akan mempertahankan Dienul Islam ini selain mereka ?

Subhanallah walhamdulillah wala ilaha ilallah wallahu akbar, wastaghfirullahu li walakum

Mensyukuri sedih dan duka Duniawi



Subhanallah walhamdulillah wala ilaha ilallah wallahu akbar wallahu ala kulli syai'in khadir

Bersyukurlah bagi siapapun yang mempersiapkan diri sebagai hamba Allah, yang senantiasa diliputi masalah, kesedihan, kegundahan dan kekecewaan. Dapatkah kita menjadikan semua itu sebagai jalan tuk mendekati Allah, tuk mengenali petunjuk Nya dan mengikuti tauladan utusan serta nabi terakhir ?
Kala masalah menerpa, ketidak serasian pemikiran dan sikap, baik dalam keluarga ataupun lingkungan tumbuh, maka dunia ini sering terasa sempit dan menghimpit.
Sungguh, tiada yang dapat membantu mencari jalan terbaik, yang selamat dunia dan akhirat, selain menetapkan diri tuk istiqomah meniti Dienul Allah.
Bukan Allah tak sayang pada kita, tapi kita tak sayang dan dzalim pada diri sendiri.
 Al-Ankabut (29) ayat 2-3
أَحَسِبَ النّاسُ أَن يُترَكوا أَن يَقولوا ءامَنّا وَهُم لا يُفتَنونَ ﴿٢
 (2) "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ""Kami telah beriman"", sedang mereka tidak diuji lagi?"
 وَلَقَد فَتَنَّا الَّذينَ مِن قَبلِهِم ۖ فَلَيَعلَمَنَّ اللَّهُ الَّذينَ صَدَقوا وَلَيَعلَمَنَّ الكٰذِبينَ ﴿٣
 (3) Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
 Al-Baqoroh (2) ayat 214
أَم حَسِبتُم أَن تَدخُلُوا الجَنَّةَ وَلَمّا يَأتِكُم مَثَلُ الَّذينَ خَلَوا مِن قَبلِكُم ۖ مَسَّتهُمُ البَأساءُ وَالضَّرّاءُ وَزُلزِلوا حَتّىٰ يَقولَ الرَّسولُ وَالَّذينَ ءامَنوا مَعَهُ مَتىٰ نَصرُ اللَّهِ ۗ أَلا إِنَّ نَصرَ اللَّهِ قَريبٌ ﴿٢١٤
(214) "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ""Bilakah datangnya pertolongan Allah?"" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."
 Al-Baqoroh (2) ayat 155
 وَلَنَبلُوَنَّكُم بِشَيءٍ مِنَ الخَوفِ وَالجوعِ وَنَقصٍ مِنَ الأَموٰلِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرينَ ﴿١٥٥
 (155) Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
 Al-Furqon (25) ayat 20
وَما أَرسَلنا قَبلَكَ مِنَ المُرسَلينَ إِلّا إِنَّهُم لَيَأكُلونَ الطَّعامَ وَيَمشونَ فِى الأَسواقِ ۗ وَجَعَلنا بَعضَكُم لِبَعضٍ فِتنَةً أَتَصبِرونَ ۗ وَكانَ رَبُّكَ بَصيرًا ﴿٢٠
 (20) "Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat."
 Al-Anfal (8) ayat 28
وَاعلَموا أَنَّما أَموٰلُكُم وَأَولٰدُكُم فِتنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِندَهُ أَجرٌ عَظيمٌ ﴿٢٨
 (28) Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
 At-Taghabun (64) ayat 14-15
يٰأَيُّهَا الَّذينَ ءامَنوا إِنَّ مِن أَزوٰجِكُم وَأَولٰدِكُم عَدُوًّا لَكُم فَاحذَروهُم ۚ وَإِن تَعفوا وَتَصفَحوا وَتَغفِروا فَإِنَّ اللَّهَ غَفورٌ رَحيمٌ ﴿١٤
 (14) "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
 إِنَّما أَموٰلُكُم وَأَولٰدُكُم فِتنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجرٌ عَظيمٌ ﴿١٥
 (15) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar.
 Al-Anbiya (21) ayat 35
 كُلُّ نَفسٍ ذائِقَةُ المَوتِ ۗ وَنَبلوكُم بِالشَّرِّ وَالخَيرِ فِتنَةً ۖ وَإِلَينا تُرجَعونَ ﴿٣٥
 (35) Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.
 Al-Hasyr (59) ayat 19
وَلا تَكونوا كَالَّذينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنسىٰهُم أَنفُسَهُم ۚ أُولٰئِكَ هُمُ الفٰسِقونَ ﴿١٩
(19) Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.
 Ali-Imran (3) ayat 160
إِن يَنصُركُمُ اللَّهُ فَلا غالِبَ لَكُم ۖ وَإِن يَخذُلكُم فَمَن ذَا الَّذى يَنصُرُكُم مِن بَعدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَليَتَوَكَّلِ المُؤمِنونَ ﴿١٦٠
 (160) "Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal."
 An-Nahl (16) ayat 127
وَاصبِر وَما صَبرُكَ إِلّا بِاللَّهِ ۚ وَلا تَحزَن عَلَيهِم وَلا تَكُ فى ضَيقٍ مِمّا يَمكُرونَ ﴿١٢٧
(127) Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
 Al-Baqoroh (2) ayat 152-157
فَاذكُرونى أَذكُركُم وَاشكُروا لى وَلا تَكفُرونِ ﴿١٥٢
 (152) Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
 يٰأَيُّهَا الَّذينَ ءامَنُوا استَعينوا بِالصَّبرِ وَالصَّلوٰةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصّٰبِرينَ ﴿١٥٣
 (153) Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
 Ar-Ra'd (13) ayat 31
وَلَو أَنَّ قُرءانًا سُيِّرَت بِهِ الجِبالُ أَو قُطِّعَت بِهِ الأَرضُ أَو كُلِّمَ بِهِ المَوتىٰ ۗ بَل لِلَّهِ الأَمرُ جَميعًا ۗ أَفَلَم يَا۟يـَٔسِ الَّذينَ ءامَنوا أَن لَو يَشاءُ اللَّهُ لَهَدَى النّاسَ جَميعًا ۗ وَلا يَزالُ الَّذينَ كَفَروا تُصيبُهُم بِما صَنَعوا قارِعَةٌ أَو تَحُلُّ قَريبًا مِن دارِهِم حَتّىٰ يَأتِىَ وَعدُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لا يُخلِفُ الميعادَ ﴿٣١
 (31) Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
 Ibrahim (14) ayat 52
هٰذا بَلٰغٌ لِلنّاسِ وَلِيُنذَروا بِهِ وَلِيَعلَموا أَنَّما هُوَ إِلٰهٌ وٰحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُوا الأَلبٰبِ ﴿٥٢
  (52) (Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengannya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.
 Coretan ini, adalah nasihat tuk ana pribadi, yang masih harus terus menangis dan sedih. Tiada maksud tuk menggurui atau menasihati. Berharap mendapat tambahan obat dengan melengkapi hujjah, dari sahabat yang membaca coretan ana. Afwan, insya Allah akan ana lanjutkan....,



Kamis, 28 April 2011

Apakah yang lebih baik bagi wanita?

apakah yang lebih baik bagi wanita? bentuk badan yang sempurna? rambut yang lembut? wajah yang cantik? mata yang menawan? suara yang memikat? memang itu yang wanita inginkan,kecantikan yang sungguh memikat.tetapi alangkah bagusnya andai segala kecantikannya itu hanya ditujukan buat suami tercinta? tidakkan lebih indah & lebih memikat andai hanya suami kita yang melihatnya (= barulah kita menjadi wanita yang mahal & berharga.



*Nabi Muhammad saw bertanya kepada para sahabat ! apakah yang lebih baik bagi wanita?




Hadis daripada Ali ra menjelaskan bahawa ketika ali ra berada disisi nabi, baginda saw bersabda ;

"Apa yang lebih baik bagi wanita? mereka ( para sahabat ) semua diam. Ketika Nabi saw pulang maka baginda berkata kepada Fatimah ; apakah yang lebih baik bagi wanita? Maka Fatimah menjawab ; Para lelaki tidak dapat melihat mereka ! kemudian nabi bersabda ; sesungguhnya Fatimah adalah sebahagian daripada diriku"
( HR Al-Bazzar )
Hadis tersebut menunjukkan betapa Fatimah ra sangat cerdas. Pemahamannya kuat & pengetahuannya sangat mengagumkan


فتاة تبكي من حبها للرسول صلى الله عليه وسلم



Kenapa wanita ini menangis? & kenapa anda menangis?


lelaki dalam video ini membuat pertanyaan secara rawak di supermarket & bertanya kepada seorang perempuan.

lelaki itu bertanya: " apa perasaan kamu sekiranya Rasulullah s.a.w. hadir di sisi kamu? walaupun seminit?"

perempuan itu berkata: " soalan yg payah", lalu perempuan itu tersentuh hatinya & sebak, lalu berpaling ke arah lain untuk menyembunyikan air matanya..

kemudiannya perempuan itu meluahkan isi hatinya: "sekiranya Rasulullah berada disisi aku walaupun seminit, aku tidak akan fikir apa2 lagi tentang dunia ini"

-terjemahan ringkas-

Subhanallah ... betapa tingginya kecintaan wanita ini terhadap nabi kita nabi Muhammah s.a.w semoga kita juga seperti itu ('= Aaminnn ya Allah



Muslimah Sejati


Alangkah indahnya sebuah taman yang ditumbuhi,
Oleh pepohon bunga yang mekar menguntum,
Alam jadi ceria, suasana nyaman terasa,
Tetapi apabila pepohon itu tidak,
Dijagai,dibajai & disirami,
Kuntum - kuntum bunga pun menjadi,
Layu & gugur.
Kekadang wanita yang diibaratkan,
Sekuntum bunga amat alah pada,
Persekitaran.

Jika ia dijagai dengan didikan syariah,
Asuhan sunnah Rasulullah S.A.W,
Jadilah ia seorang Muslimah Sejati,
Bagaikan kuntum bunga kebanggaan,
Si empunya taman.

Buat mujahid sejati



AYYUHAL IKHWAHH!!!
Anta mujahid?
Anta muhsin & mukhlis?
Mahu syahid FI SABILILLAH?
BAGUS!!!
Tapi ...............

Aina Zaujatuka? ( mana isterimu? )

Anta mahuuu
  • Berjihad
  • Beramal
  • Berda'wah
  • & mati syahid?
  • Tapi nikahnya belum?
Akhil karim,
Lengkapkanlah fitrah,
Sempurnakanlah separuh agama,
Jagalah kesucian dirimu,
Dapatkanlah yang halal.
Nikah itu sunnah jugakan?

Akh, nikahlah, Rasulullah menjanjikan ...
- "Kahwinlah orang yang masih sendirian diantara kamu, sesungguhnya Allah akan memperbaiki akhlak mereka, meluaskan rezeki mereka & menambahkan keluhuran mereka .."

Malah Rasulullah pernah bertanya ...
- "Apa yang menghalangi seorang mukmin untuk mempersunting isteri? mudah-mudahan Allah akan mengurniakannya keturunan yang memberi kesan kepada bumi dengan kalimah La Illahailallah"

Rasulullah bersabda lagi ...
- "Solat dua rakaat yang didirikan oleh orang yang menikah lebih baik dari solat malam & puasa pada siang harinya yang dilakukan oleh seorang lelaki bujang ..."

Dan lagi ;

Tiga orang yang akan selalu diberi pertolongan oleh Allah adalah ;
  • Seorang mujahid yang selalu memperjuangkan agama Allah
  • Seorang penulis yang selalu memberi penawar
  • Seorang yang menikah untuk menjaga kehormatannya ( HR Tabrani )
Dan lagi !!

Tiga golongan yang pasti mendapat pertolongan Allah, iaitu ;
  • Budak mukatab yang bermaksud untuk melunaskan perjanjiannya
  • orang yang menikah dengan bermaksud menjaga kehormatannya
  • & yang berjihad dijalan Allah
( Hadis Tirmizi, an-Nasa'i, al-Hakim & Daraqutni dengan sanad Sahih )

Dan ingat ya ..

"Wanita dinikahi kerana empat faktor"
  1. kerana kekayaannya
  2. kerana kedudukannya
  3. kerana kecantikannya
  4. kerana AGAMANYA ..
"Pilihlah yang BERAGAMA, agar berkat kedua tanganmu"
(HR Muslim) 

Nikahlah Akh ... Nescaya Allah tidak akan menzalimimu ...


semoga para mujahid diluar sana mengambil iktibar darii post ana kali ini yang dibuat olehUMMUJUN

bukan hanya buat mujahid tetapi juga buat mujahidah.semoga saudari menjadi mujahidah sejati agar dapat disunting juga oleh mujahid sejatii (;

AMINN YA RABBB ....


..............................................



Sabtu, 23 April 2011

Mengembalikan Khilafah Meraih Kekuasaan

SN250, 25 Februari 2011 - Selepas Tunisia dan Mesir, dunia kini menyaksikan domino effect (kesan domino) dari kebangkitan rakyat secara besar-besaran yang melanda negara-negara Arab lainnya seperti Yemen, Bahrain, Maghribi dan yang semakin membesar sekarang, Libya. Dari kebangkitan besar-besaran yang berlaku ini yang disifatkan sebagai ‘kuasa rakyat’ (people power), satu perkara yang tidak boleh kita nafikan adalah adanya ‘kuasa tentera’ di dalam menentukan kejayaan revolusi dan pemerintahan sesebuah negara. Sesungguhnya rakyat tidak akan dapat menjatuhkan suatu rejim sekiranya tidak mendapat sokongan dari tentera, sepertimana yang telah kita lihat di Tunisia, Mesir, Indonesia dan lain-lain. Di dalam perjuangannya, Hizbut Tahrir (Hizb) telah menjelaskan secara terperinci betapa pentingnya kedudukan tentera selaku pihak yang mesti dituntut pertolongan (thalabun nusrah) demi meraih kekuasaan.

Inilah ‘proses akhir’ yang Hizb senantiasa jelaskan untuk meraih kekuasaan yakni melalui thalabun nusrah daripada tentera sebagai ahlul quwwah (golongan yang mempunyai kekuatan). Terkait dengan hal ini, Hizb juga sering ditanya, bilakah umat akan berhasil meraih kekuasaan dan menegakkan Khilafah Islamiyah melalui aktiviti thalabun nusrah yang Hizb bincangkan? Dalam ruangan yang cukup terbatas ini, Sautun Nahdhah kali ini cuba menjelaskan persoalan ini dari aspek suasana yang perlu ada atau perlu disiapkan oleh Hizb atau mana-mana gerakan sekalipun sebelum meraih kekuasaan melalui penegakan Daulah Khilafah.

Pengertian Thalabun Nusrah

Dalam konteks thalabun nusrah, ada beberapa perkara penting yang harus difahami oleh para pengembang dakwah Islam, iaitu:-

(i) Pengertian thalabun nusrah secara lughah (bahasa) mahupun secara syar’i

(ii) Bagaimana suasana thalabun nusrah di Madinah al-Munawarah dipersiapkan dan bagaimana suasana seperti itu dipersiapkan pada masa sekarang

(iii) Realiti umat Islam sekarang, dari sisi apakah mereka telah memiliki persiapan (bersedia) untuk menerima perkara yang besar ini atau belum?

(iv) Bagaimanakah cara menyempurnakan thalabun nusrah hingga wujud keupayaan untuk mendorong terjadinya penyerahan kekuasaan?

Secara bahasa, an-nusrah dan al-munasarah memiliki makna i’anah ‘ala al-amr (menolong atas suatu perkara) [Ibnu Mandzur, hlm. 210]. Secara syar’i, thalabun nusrah adalah aktiviti meminta pertolongan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki autoriti (amir) kepada orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk tujuan penyerahan kekuasaan dan penegakan Daulah Islamiyah atau untuk tujuan-tujuan lain yang berhubungan dengan dukungan terhadap dakwah, misalnya:-

(i) untuk melindungi para pengembang dakwah di negeri-negeri kaum Muslimin agar mereka dapat menyampaikan maksud dan tujuan dakwah mereka di tengah-tengah masyarakat

(ii) untuk menyingkirkan pelbagai macam keburukan, baik yang akan menimpa mahupun yang telah menimpa para pengembang dakwah, misalnya, meminta pertolongan dari tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh agar penguasa tidak menangkap dan memenjarakan pengembang dakwah atau berdiri teguh bersama pengembang dakwah ketika mereka melakukan aktiviti dakwah

(iii) untuk memperkenal dan menunjukkan kekuatan Hizb kepada masyarakat dengan sokongan dan kerjasama orang-orang yang memiliki kekuataan dan pengaruh ini, setelah mereka masuk Islam (jika belum Islam) dan qana’ah (yakin) terhadap pemikiran-pemikiran dan tujuan-tujuan dakwah Hizb.

Adapun thalabun nusrah yang bertujuan untuk istilam al-hukm (penerapan kekuasaan) dan penegakan Daulah Khilafah Islamiyah, ini memerlukan sejumlah keadaan dan syarat-syarat yang berbeza dengan bentuk thalabun nusrah yang telah dijelaskan di atas. Syarat-syarat yang mesti dipenuhi adalah sebagai berikut:-

(i) Terbentuknya ra’yu al-’am (pendapat umum / public opinion) tentang Islam dan Hizb yang bersumber dari wa’yu al-’am (kesedaran umum) di suatu negara kaum Muslimin

(ii) Terpenuhinya syarat-syarat khusus di suatu negara di mana nusrah ingin diperolehi yang mana negara tersebut mesti memiliki kemampuan untuk melindungi kewujudan dan keberlangsungan Daulah Islamiyah. Negara tersebut juga hendaklah mampu memberikan perlindungan mandiri terhadap Daulah Islamiyah dan tidak berada di bawah perlindungan negara lain atau dikuasai secara langsung oleh negara lain

(iii) Keikhlasan ahlul quwwah dalam menolong dakwah, penerimaan mereka yang sempurna terhadap Islam dan Daulah Islamiyah serta tidak adanya keraguan dan kekhuatiran pada diri mereka terhadap kekuatan lain atau negara lain atau terhadap kelompok-kelompok Islam lain mahupun kelompok non-Islam yang memiliki tujuan yang berbeza dengan tujuan sebenar Islam.

Thalabun nusrah untuk meraih kekuasaan adalah hukum syarak yang berhubung erat dengan metode meraih kekuasaan. Penyerahan kekuasaan tidak akan terjadi tanpa adanya aktiviti thalabun nusrah serta terpenuhinya syarat-syarat di atas, tidak kira sama ada kekuasaan tersebut diserahkan oleh ahlul quwwah atau diminta dari ahlul quwwah.

Mempersiapkan Suasana Nusrah

Siapa sahaja yang mengkaji Sirah Nabi SAW akan menyaksikan bahawa baginda melakukan beberapa aktiviti penting dan berkesinambungan sebelum mempersiapkan suasana nusrah dan istilam al-hukm di Madinah. Langkah pertama yang baginda lakukan adalah berjumpa delegasi suku Khazraj yang berkunjung ke Makkah dan meminta mereka masuk Islam. Setelah masuk Islam, baginda memerintahkan mereka kembali ke Madinah untuk mendakwahkan Islam kepada kaum mereka. Setibanya di kota Madinah, mereka menzahirkan keIslaman mereka dan mengajak kaum mereka masuk Islam. Jumlah kaum Muslimin kemudiannya terus bertambah. Pada tahun berikutnya, mereka kembali menemui Rasulullah SAW di mana jumlah mereka ketika itu adalah 12 orang. Nabi SAW menerima mereka dan mengutus Mus’ab bin Umair ra untuk menjadi pengajar mereka di Madinah. Akhirnya, melalui tangan Mus’ab bin Umair ra, para pembesar Auz dan Khazraj masuk Islam serta menunjukkan dukungan dan kesetiaan mereka yang amat kuat terhadap Islam.

Setelah melihat kesediaan masyarakat Madinah, yang tampak pada masuk Islamnya para pembesar Auz dan Khazraj serta terbentuknya ra’yul am tentang Islam yang lahir dari wa’yul am penduduk Madinah, Rasulullah SAW pun meminta mereka untuk menemui baginda pada musim haji. Dari sini dapat disimpulkan bahawa realiti Madinah sebelum terjadinya Baiat Aqabah II (baiat yang menandakan terjadinya penyerahan kekuasaan di Madinah) adalah realiti yang dipersiapkan untuk pembentukan ra’yul am bagi membela Islam dengan kekuatan. Ertinya, Madinah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga Islam diterima oleh majoriti penduduk Madinah dan menjadi ra’yul am yang mampu mendominasi para penganut agama lain di Madinah. Tidak hanya itu, ra’yul am tersebut juga ditujukan agar masyarakat Madinah bersedia membela kepimpinan baru, yakni kepimpinan Rasulullah SAW. Ra’yul am untuk membela Islam tersebut lahir dari wa’yul am majoriti masyarakat Madinah dan para pembesarnya atas hakikat Islam dan atas diri Rasulullah SAW dalam kapasiti baginda sebagai seorang nabi dan pemimpin takattul (kelompok) Sahabat.

Rasulullah SAW belum bersedia menerima nusrah li istilam al-hukm kecuali setelah keadaan-keadaan di atas terwujud dan yakin dengan kesediaan penduduk Madinah. Setelah yakin terhadap kesediaan penduduk Madinah untuk menerima dan membela kekuasaan Islam, Rasulullah SAW meminta wakil penduduk Madinah dengan disertai Mus’ab bin Umair menemui baginda di Bukit Aqabah. Tujuan pertemuan itu adalah meminta nusrah dari penduduk Madinah agar menyerahkan kekuasaan mereka di Madinah kepada baginda dan meminta kesediaan mereka untuk membela baginda dengan harta, anak-anak, isteri dan nyawa mereka. Aktiviti thalabun nusrah di Bukit Aqabah (sebagai langkah muqaddimah istilam al-hukm) menjadi sempurna setelah Nabi SAW tiba di Madinah dan menegakkan Daulah Islamiyah di sana.

Terbentuknya ra’yul am yang lahir dari wa’yul am merupakan syarat mutlak yang mesti dipenuhi oleh suatu negara yang hendak didapatkan thalabun nusrah li istilam al-hukm. Negara tersebut juga mestilah memiliki kemampuan untuk melindungi kewujudan dan kelangsungan Daulah Islamiyah secara mandiri dan tidak berada di bawah pengaruh atau dominasi negara lain. Ra’yul am untuk membela Islam, Hizb dan pengikut-pengikutnya hendaklah lahir dari wa’yul am untuk membela Islam dan Hizb. Jika ini tidak dipenuhi, maka di negara tersebut tidak mungkin berlaku aktiviti thalabun nusrah li istilaam al-hukm, baik secara syar’i mahupun ‘aqli. Jikalau dipaksakan juga aktiviti nusrah di negara tersebut, maka selain melanggar ketentuan syariah dalam konteks thalabun nusrah, aktiviti tersebut juga mungkin berakhir dengan kegagalan dan kehancuran.

Adapun yang dimaksud dengan ra’yul am pada konteks sekarang adalah, adanya keinginan untuk diatur dan diperintah oleh kekuasaan Islam pada majoriti kaum Muslimin yang ada di sebuah negara yang layak dilakukan thalabun nusrah. Keinginan tersebut juga harus muncul pada diri ahlul-quwwah (panglima tentera, pemimpin kabilah yang kuat dan seumpamanya) dan tidak cukup hanya muncul pada majoriti kaum Muslimin semata-mata. Adapun yang dimaksud dengan wa’y al-’am adalah kesedaran umum terhadap beberapa hal iaitu:-

(i) tentang Islam, terutama pemikiran tentang Khilafah dan pemerintahannya

(ii) tentang permusuhan dan usaha-usaha penyesatan yang dilakukan kaum kafir untuk menghalang tegaknya Khilafah

(iii) kesedaran umat Islam bahawa mereka tidak akan pernah dapat keluar dari masalah kecuali mereka membebaskan diri mereka dari pemerintahan yang menerapkan hukum-hukum kufur

(iv) kesedaran terhadap tipudaya dan permainan politik kaum kafir untuk memalingkan umat dari jalan yang benar. Di samping itu, di tengah-tengah umat juga harus tumbuh kesedaran tentang Hizb dan keikhlasan ahli-ahlinya dalam membebaskan umat dari dominasi sistem kufur serta kesediaan Hizb untuk melakukan perkara yang amat besar ini.

Kesediaan Umat

Keadaan umum umat Islam sekarang menunjukkan bahawa mereka berhasil menyiapkan suasana nusrah dan istilam al-hukm. Hal ini boleh dilihat dari realiti berikut ini:-

1. Pandangan umum untuk membela Islam

Di banyak negara, ra’yul am untuk membela Islam dan keinginan untuk hidup di bawah naungan Daulah Islamiyah telah terbentuk secara massa (besar-besaran) pada majoriti penduduknya. Keadaan seperti ini boleh dilihat di Algeria, Turki, Sudan, Mesir, Jordan dan Pakistan. Besarnya ra’yul am di negara-negara ini boleh dilihat dari hasil pilihanraya serta banyaknya masirah (demonstrasi aman) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam yang secara terbuka menyerukan penegakan syiar-syiar Islam.

2. Terjadinya proses pembentukan ra’yul am untuk membela Hizb di beberapa negara umat Islam

Pembentukan ra’yul am untuk membela Hizb, dari sisi penerimaan umat terhadap pemikiran-pemikiran Hizb seperti pemikiran Khilafah Islamiyah dan pandangan-pandangan politiknya, telah berhasil dengan cukup baik. Di beberapa negara seperti Indonesia, Turki, Sudan dan Pakistan, Hizb telah berhasil menghimpun umat sehingga mereka rela membantu dan membela Hizb dalam melawan sepak terajang kaum kafir. Cuma sayangnya, ra’yul am untuk membela Hizb terpaksa berhadapan dengan sejumlah halangan sehingga masih tidak memungkinkan bagi Hizb untuk memimpin umat dan meraih kekuasaan dari mereka. Faktor-faktor penghalangnya adalah:-

(i) penyelewengan fakta yang dilakukan oleh para penguasa terhadap Hizb seperti digembar-gemburkan pendapat bahawa Hizb adalah gerakan teroris, menyimpang, sesat dan sebagainya

(ii) penyesatan pendapat yang dilakukan oleh ulama-ulama yang menjadi kakitangan penguasa fasik dan zalim untuk menyerang Hizb, keikhlasannya serta pandangan-pandangannya, umpamanya mereka mengembangkan pemikiran tentang bolehnya ada banyak pemimpin di negara-negara umat Islam, Khilafah adalah suatu khayalan, kewajipan menerima demokrasi dan sebagainya

(iii) adanya parti-parti dan gerakan-gerakan yang memiliki hubungan dengan penguasa mahupun dengan negara-negara imperialis yang terus-menerus menentang Hizb dan keikhlasannya.

Namun demikian, usaha pendustaan dan penyesatan fakta mahupun serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ini, sedikit demi sedikit mulai tersingkap. Akibatnya, umat semakin yakin akan kepimpinan dan keikhlasahan Hizb dalam memperjuangkan hak-hak umat. Ra’yul am untuk membela Islam, Hizb dan aktivisnya semakin hari semakin menguat dan tumbuh pesat hampir di seluruh negara-negara umat Islam.

Menyempurnakan Nusrah

Aktiviti thalabun nusrah untuk meraih kekuasaan dari umat hanya boleh sempurna ketika ra’yul am yang lahir dari wa’yul am untuk membela Islam dan Hizb telah lahir di tengah-tengah umat secara sempurna di dalam sesebuah negara yang hendak ditegakkan Daulah Islamiyah di dalamnya. Namun, musuh-musuh dakwah terutama kaum kafir imperialis dan para penguasa yang merupakan ejen penjajah senantiasa berusaha menghalang terwujudnya ra’yul am tersebut dengan cara menyerang pandangan-pandangan Hizb, keikhlasan ahli-ahlinya serta metode perubahan yang ditempuh oleh Hizb. Ini dilakukan oleh penguasa jahat ini agar ra’yul am tentang Islam dan Hizb yang lahir dari wa’yul am untuk membela Islam dan Hizb, tidak tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Atas dasar ini, tugas utama Hizb adalah menjaga konsistensi dirinya untuk berpegang teguh di atas pemikiran dan pandangannya yang sahih serta menjaga keikhlasan perjuangannya dari semua bentuk tipudaya dunia. Dari sinilah dapat disimpulkan bahawa tugas utama Hizb pada masa sekarang dalam konteks untuk menyiapkan suasana nusrah, adalah berpegang teguh kepada mabda’ (ideologi) Islam tanpa keluar sedikit pun darinya dan menjaga keikhlasan perjuangannya dari seluruh bentuk penyimpangan dan kecenderungan-kecenderungan duniawi.

Oleh yang demikian, aktiviti yang harus dilakukan oleh Hizb dan mana-mana kelompok dakwah yang berpegang kepada metode Rasulullah dalam usaha mereka untuk mewujudkan perkara-perkara di atas adalah:-

Pertama, memelihara keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan cara memupuk ketaatan dan mendekatkan diri kepadaNya dalam seluruh aspek. Ini kerana, sesugguhnya Allah tidak akan menyerahkan amanah agama ini kecuali kepada orang-orang yang bertakwa, ikhlas dan dekat denganNya [TMQ an-Nur (24):55].

Kedua, sabar untuk selalu berkorban dan melaksanakan tugas-tugas dakwah dengan bersungguh-sungguh. Kaum kafir imperialis berusaha untuk menghancurkan kekuatan Hizb melalui kakitangan mereka dari kalangan penguasa Muslim. Untuk itu, pada saat Hizb berhasil meraih dukungan umat secara besar-besaran melawan sistem kufur dan penjaganya seperti yang terjadi di Uzbekistan, para penguasa segera mengisytiharkan perang terhadap aktivis dan pendukung Hizb. Dalam keadaan seperti ini, aktivis-aktivis Islam tidak boleh mundur atau melonggarkan perjuangannya, sebaliknya mereka harus mencurahkan segenap tenaga dan pengorbanannya untuk berpegang teguh dengan perjuangan Islam yang lurus dan suci.

Ketiga, meningkatkan tenaga dan aktiviti yang dimaksudkan untuk menjadi ‘benteng’ bagi umat. Ini kerana, musuh-musuh Islam berusaha terus-menerus untuk meletakkan di hadapan umat pelbagai macam pendustaan, penyesatan dan makar terhadap Hizb, pemikiran dan pandangan-pandangannya. Usaha itu dilakukan untuk menjauhkan umat dari Hizb dan dari aktivis-aktivisnya. Oleh kerana itu, para aktivis dakwah harus meningkatkan tenaga dan aktiviti yang difokuskan untuk menjaga umat dari semua bentuk penyesatan, pendustaan dan makar ini, sekaligus untuk menghancurkan dinding penyesatan yang diletakkan di hadapan umat [TMQ at-Taubah (9):105].

Keempat, para aktivis dakwah harus menonjolkan karakter dirinya sebagai seorang Mukmin yang selalu ikhlas dalam beramal dan senantiasa mengikatkan diri dengan hukum syariah serta tekun dalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aktiviti-aktiviti inilah yang akan mendekatkan Hizb dan aktivis-aktivis dakwah kepada nusrah (pertolongan) Allah di kala Hizb berada pada dawr tafa’ul ma’a al-ummah. (tahapan berinteraksi dengan umat).
Wallahu a’lam.

[Disunting dari Tahayya‘ al-Ajwa‘ Li Thalab an-Nusrah, Abu al-Mu’tasim, majalah al-Wa’ie (bahasa arab) No. 282-283 Rajab-Sya’ban 1431 H, Beirut.]

Rujukan SN250 - MEMPERSIAPKAN SUASANA THALABUN NUSRAH UNTUK MERAIH KEKUASAAN
Jumaat, 25 Februari 2011 20:23

http://www.mykhilafah.com/sautun-nahdhah/2647-sn250-mempersiapkan-suasana-thalabun-nusrah-untuk-meraih-kekuasaan

Senin, 04 April 2011

♥●•٠·˙WAHAI ANAK KECIL˙·٠•●♥


بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم   




AKU LIHAT
ANAK KECIL ITU MENGGENGGAM BATU
MEMBILANG SATU HINGGA TUJUH
MEMILIH YANG BAIK
UNTUK APA WAHAI ANAK KECIL?
KATANYA INGIN MAIN LEMPAR BATU

AKU TERSENYUM…
INILAH KEDAMAIAN
YANG TAK MUNGKIN AKU MILIKI DI BUMI PALESTIN..
HIBA HATIKU
TERASA SAYU YANG TERTAHAN DIBENDUNG
APABILA AKU KENANGKAN
NASIB UMAT SEAGAMAKU
BERJUANG NYAWA DAN HARTA
BIAR KEDUANYA AKAN PUPUS AKHIRNYA
NAMUN TAKKAN DIGADAI KEHORMATANYA

AKU LIHAT
ANAK KECIL ITU MENGGENGGAM BATU
HANYA SEKECIL BATU
TAJAM DAN BERPASIR
BESARNYA DIANGKAT SEKADAR TERMAMPU
DI SINI
AKU TIDAK PERNAH BERTANYA
KERANA AKU TAHU
BATU ITU BUKAN MAINAN
BUKAN UNTUK DIJADIKAN GURAUAN
TAPI SEBAGAI SENJATA
MEMPERTAHANKAN HAKNYA
MEMPERTAHANKAN KEHORMATAN KELUARGANYA
KETURUNANNYA DAN CUCU CICITNYA NANTI
MELINDUNGI AGAMANYA

MEMPERTAHANKAN TANAH LAHIRNYA
YANG KINI SEDANG DICABULI DAN
GALAK DIROBEK OLEH MAKHLUK LAKNATULLAH
MAKHLUK YANG SUDAH TIDAK LAYAK DIGELAR MANUSIA
MALAH MUNGKIN BINATANG JUGA
TIDAK SANGGUP DIKATAKAN SATU SPESIES DENGAN MEREKA
HINANYA MEREKA!!

MENITIS AIR MATAKU
KERANA SEBAK YANG TAK DAPAT AKU TAHAN
BAGAIMANA ANAK SEKECIL INI
PUNYA RASA DAN KENAL ERTI TANGGUNGJAWAB
BAGAIMANA ANAK KECIL INI
SUDAH ADA SEMANGAT JUGA YANG TAK BISA GUGAT
BAGAIMANA ANAK SEKERDIL INI PUNYA KEYAKINAN
UNTUK MELAWAN MUSUH ALLAH ITU???
SEDANGKAN DIA HANYA PUNYAI SEKETUL BATU DI TANGAN
BESARNYA HATIMU WAHAI ANAKKU
BESARNYA MATLAMATMU WAHAI PUTERAKU

AKU SADAR

DARI KECIL KAU SUDAH TERBIASA
DENGAN DIDIKAN IBU AYAHMU
YANG SENTIASA MENGINGATKANMU TENTANG

APA ITU SYAHID

APA ITU MUJAHIDIN

APA ITU MARDHATILLAH

DAN

APA ITU FI SABILILLAH

KAU JARANG DISOGOK DENGAN

KETENANGAN,

KAU JARANG MENDENGAR KEDAMAIAN
KAU TAK TAHU APA ITU KETAKUTAN
APATAHLAGI ERTI BERPUTUS ASA
DAN MENYERAH KALAH
PADA MEREKA YANG BERGELAR IBLIS.

AKU KAGUM MELIHAT KALIAN
SERTA MERTA AKU TERASA KERDIL
KALIAN KEKASIH ALLAH
SEDANGKAN AKU?
TAK PERNAH MERASA SUSAH PAYAH
ISLAM TERSEDIA INDAH DI DEPAN MATA
CUMA AKU YANG PERLU MENYULUH KEPUTUSAN
MENCARI PENGERTIAN

AKU TAK PERLU MENGANGKAT SENJATA
MENGUTIP BATU ATAU DISERANG HUJANAN PELURU
KERANA DITAKDIRKAN ALLAH
TANAH AIRKU AMAN TENANG
BEBAS MERDEKA PADA LAHIRIAHNYA

NAMUN KENAPA YA ALLAH??
KAMI DI SINI MASIH TERLEKA?
KEKADANG LANGSUNG TIDAK MENYEDARI
APATAH LAGI UNTUK BERKONGSI RASA DENGAN
ANAK-ANAK KECIL ITU…

KENAPA HATI KAMI TERLALU KERAS
SELALU MENANGGUHKAN KEBAIKAN
SEDANGKAN KAMI TAHU
ENGKAU TAK PERNAH MELEWATKAN KEMATIAN
KENAPA KAMI SERING ALPA MENYINTAIMU
SEDANGKAN YANG KAMI HARAPKAN ADALAH REDHAMU

KENAPA KAMI SELALU TERLUPA
SEDANGKAN MATAHARI,GUNUNG ,BULAN DAN BINTANG
SEGALANYA KERAP KALI MENUNJUKKAN KEBESARANMU???

KENAPA YA ALLAH??

ADAKAH KAMI SUDAH BUTA?
IMAN MAKIN RAPUH?
ATAU HATI KAMI TELAH MATI?
HANYA PANDAI MEMINTA
TAPI JAHIL DALAM MEMBERI?

TOLONG AKU YA ALLAH

AKU TAKUT

TERLALU TAKUT

DALAM KEDAMAIAN YANG AKU NIKMATI

SEBENARNYA TERSEMBUNYI SEJUTA KETAKUTAN YANG MEMBUNUH KETENANGAN KALBUKU

AKU TAKUT DENGAN UJIAN-MU

AKU TAKUT DENGAN BALASAN-MU

AKU TAKUT DENGAN MURKA-MU

AKU GENTAR DENGAN ARAHAN-MU TENTANG AURATKU
AKU BIMBANG DENGAN TAQWAKU
AKU RISAU TENTANG SOLAT DAN AMALKU

WAHAI ANAK KECIL
PASTINYA DIRIMU TAK PERNAH TERFIKIR
APA YANG TERLINTAS DI BENAKKU
KARENA KAU TAK PERNAH KENAL ARTI KETAKUTAN
MELAINKAN KEPADA DIA SEMATA-MATA
KAU TAK PERNAH PUNYA MASA UNTUK MERENUNG NASIBMU
KERANA KAU SIBUK DENGAN PERJUANGANMU
KAU MABUK DENGAN BAYANGAN SYURGA-NYA
KAU YAKIN JANJI TUHAN PADAMU ITU PASTI
KAU RINDU UNTUK BERTEMU RASULULLAH
KAU INGIN BERJUMPA AYAH BUNDAMU
DI MEDAN ABADI

KERANA KAU TERPISAH DARI MEREKA
CUMA DI ATAS SEHELAI TIKAR USANG
YANG HANYA SETIPIS KULIT BAWANG
SEKADAR MENUNGGU KETIKA UNTUK HANCUR BERDERAI
AJARKAN AKU WAHAI ANAK KECIL

TUNJUKKAN AKU

SUPAYA AKU MENJADI INSAN
MENJADI HAMBA YANG SENTIASA BERSYUKUR
WALAU TIDAK PUNYA REZEKI UNTUK DINIKMATI
AJARKAN AKU UNTUK MENJADI REDHA
WALAU SERING DIHAMBAT KEKECEWAAN DAN AIR MATA
AJARKAN AKU UNTUK MENJADI BERANI
MENGHAPUSKAN KEBATHILAN
MEMENGGAL KEPALSUAN

MENYUARAKAN KEBENARAN WALAUPUN MENYAKITKAN
AJARKAN AKU UNTUK MENJADI HAMBA YANG RINDUKAN SYAHID
HAMBA YANG MEMBURU MARDHATILLAH
HAMBA YANG MENGINGINKAN PERTEMUAN ABADI
HAMBA YANG HATINYA SENTIASA HIDUP
DISIRAMI DENGAN CAHAYA PERJUANGAN
TUNJUKKAN AKU WAHAI ANAK KECIL BERJIWA BESAR
KERANA KAU INSAN YANG DITAKDIRKAN UNTUK
MEMBUKA MATA KAMI

MENUNJUKKAN KAMI ARAH SEBENAR
SEBUAH KEHIDUPAN YANG DINAMAKAN PERJUANGAN
PERJUANGAN YANG BENAR-BENAR DIGELAR PERJUANGAN
KETAHUIILAH AKU AMAT MENYAYANGIMU
AKU INGIN MENGHULURKAN JEMARIKU
MOGA KAU DAPAT BERPAUT PADA SEBUAH HARAPAN
TIKA KAU PERLUKAN SEORANG INSAN YANG DIPANGGIL UMMI
AGAR KAU DAPAT MERASA KASIH SAYANG SEORANG KAKAK
DAN BERGEMBIRA MENIKMATI IKATAN SEBUAH PERSAHABATAN

AGAR KAU TAHU MASIH ADA INSAN
YANG SENTIASA MEMIKIRKAN DIRIMU
MEMIKIRKAN MAKAN MINUMMU DI SANA
SENTIASA BIMBANGKAN NASIBMU PABILA BULAN BERLABUH
DAN MATAHARI MENJELMA
AKU INGIN MEMELUKMU
AGAR KAU RASA TERBELA
MENYEDIAKAN KEPERLUANMU
TEMPAT UNTUK KAU BERTEDUH

AKU INGIN MENGUCUP DAHIMU
ATAS DASAR SEORANG IBU KEPADA ANAKNYA
AKU INGIN SAMA-SAMA BERTADARUS
BERBUKA PUASA
BERTAHAJUD DENGANMU
ATAS DASAR SEORANG KAKAK KEPADA ADIKNYA
AKU INGIN BERIRINGAN DI BARISAN HADAPAN PENTAS PERJUANGAN
MENENTANG MANUSIA BERJIWA BINATANG ITU
ATAS DASAR IKATAN SEORANG SAHABAT
YANG CINTAKAN AGAMANYA

NAMUN AKU TAK BERDAYA TERBANG MEMBERI SAYAP KEPADAMU
AKU TAK MAMPU MERAWAT LUKAMU
MENYAPU PENAWAR KE ATAS BISA ITU

AKU TAK MAMPU!

AKU TAK MAMPU!

AKU TAK MAMPU WAHAI ANAK KECIL
MAAFKAN UMMI,KAKAK DAN SAHABATMU INI
HANYA MAMPU MELIHAT DARI JAUH
HANYA MAMPU MENGALIRKAN AIR MATA DUKA
KERANA SAKIT DI HATI YANG KIAN PARAH
MELIHAT KALIAN DIPERLAKUKAN TANPA BELAS KASIHAN
SEKADAR TERDAYA MENADAH TANGAN KEPADA YANG MAHA ESA
SUPAYA HARI ESOK BAGIMU LEBIH CERAH
TAK SEGELAP NASIBMU DI SAAT INI

AKU TAK MAMPU MEMBERI LEBIH DARIPADA ITU!!
KERANA AKU JUGA MASIH SERBA KEKURANGAN
PUNYA LEBIH BANYAK KELEMAHAN
MALAH MUNGKIN LEBIH MEMERLUKAN BANTUAN BERBANDING

DIRIMU

HATIKU DAN HATIMU
MUNGKIN DARAH KITA SAMA MERAH
TAPI PEKATNYA PENGALAMAN DAN SEMANGATMU
MENJADIKAN KITA JAUH BERBEZA
JIKA KAU TAHU KEDAMAIAN ZAHIR KAMI
TIDAKLAH GAMBARAN PADA JIWA KAMI
PASTINYA KAU KAN BERBANGGA KERANA

DILAHIRKAN

DIBESARKAN

DAN

SYAHID DI BUMI PALESTINA…………


ini catatan paling menguras air mata ana..
aku tuang saat melihat video palestin